Rabu, 20 Februari 2013

Praktikum Uji Lipid


Uji Lipid

Uji kelarutan dan emulsi.
Uji kelarutan dan emulsi bertujuan untuk mengetahui tingkat kelarutan lipid. Prinsip kerjanya yaitu menyiapkan enam tabung reaksi dengan ditambahkan larutan uji kemudian ditetesi dengan minyak kelapa kemudian gojog. Lakukan seperti yang di atas tapi dengan menambahkan dengan minyak tumbuhan.
Emulsi adalah campuran yang tidak dapat dipisahkan antara pendisperi dan zat yang terdispersi, fase pendispersi cair dan terdispersi cair pula untuk menstabilkan emulsi biasanya disunakan emulgator. Senyawa yang polar larut dalam pelarut polar sedangkan senyawa yang non polar larut dalam pelarut non polar(like dislike). Kelarutan dan emulsi pada lipid adalah
1.    Lipida larut pada ester dan kloroform. Sedangkan, pada akuadestilata, Na2CO3 1 % dan alkohol 96 % tidak larut. Pada Na2CO3 1% dan alkohol terbentuk emulsi.
2.    Lipida tidak larut pada akuades, Na2CO3 1%, larutan sabun, larutan protein, larutan empedu dan terbentuk emulsi pada larutan sabun dan larutan empedu[1].
 Pada percobaan diperoleh hasil adalah
a.    Aquades
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbuhan diperolah larutan terbentuk menjadi dua lapisan. Hal ini menunjukan minyak tidak larut dalam air.
b.    Alcohol
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbuhan diperolah larutan terbentuk menjadi dua lapisan yaitu lapisan atas alcohol yang agak keruh dan bagian bawah berupa minyak dan terbentuk gelembung cairan kecil-kecil. Hal ini menunjukan minyak tidak larut dalam alcohol karena alcohol bersifat polar dan lipid bersifat nonpolar. Selain itu tampak adanya emulsi yang tampak secara makroskopis tampak homogen.
c.    Larutan empedu encer
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbuhan diperolah minyak larut tidak larut dalam air dengan adanya larutan keruh. Seharusnya terbentuk emulsi yang ditandai dengan larutan yang tampak homogen.
d.   Na2CO3 1 %
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbuhan diperolah minyak tidak larut dalam Na2CO3 1 %. Seharusnya disamping lipid tidak larut dan terbentuk emulsi.
e.    Eter
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbuhan diperolah larutan yang dapat bercampur sempurna artinya minyak dapat larut dalam eter karena kedua larutan ini dapat berikatan dengan gaya vanderwalls dan kedua lrutan sama-sam bersifat polar.
f.     Klorofrom
Pada percobaan hasil akhir pada yang ditetesi minyak tumbuhan diperoleh hasil bening sedangkan pada dan minyak hewan diperolah larutan keruh. Pada percobaan minyak hewan sesuai dengan teori sedangkan pada minyak hewan tidak sesuai dengan teori seharusnya minyak dapat larut dalam klorofrom.

Uji pembentukan akrolenin
Uji akrolein bertujuan untuk menunjukan adanya akrolenin dan adanya gliserol. Prinsip kerja uji ini adalah larutan uji ditambah dengan sesendok spatula kristak KHSO4 kemudian dipanaskan.
Pada percobaan diperoleh bahwa gliserol lebih menyengat dibanding dengan minyak kelapa. Hal ini karena gliserol lebih cepat tengik daripada minyak kelapa karena minyak kelapa bila dihidrolisis akan diubah dulu menjadi gliserol dan asam lemak bebas, lalu gliserol menjadi akrolein yang menyebabkan timbulnya bau, sedangkan pada gliserol jika terdehidrasi akan langsung diubah menjadi akrolein sehingga bau tengik lebih cepat timbul. Dan peraksi KHSO4 merupakan pereaksi yang bersifat hidroskopis yang mempercepat terjadinya aldehid[2].

Uji bau
Uji bau bertujuan untuk mengetahui jenis ikatan rangkap dan jumlah ikatan rangkap pada suatu larutan dan membandingkan tingkatan bau pada suatu larutan. Prinsip kerjanya adalah memasukan larutan uji ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan lalu perhatikan uap dan bau yang terbentuk.
Pada percobaan diperoleh hasil bahwa bau gliserol > minyak kelapa> minyak hewan. Hal ini tidak sesuai dengan teori seharusnya bau gliserol > minyak hewan> minyak kelapa karena jika larutan uji dipanaskan maka larutan tersebut akan menguap menjadi partikel yang lebih halus dan berenergi tinggi. Di udara, partikel ini teroksidasi dan bagian yang teroksidasi adalah ikatan rangkapnya, semakin timbul bau yang menyengat maka semakin banyak ikatan rangkap yang teroksidasi

Uji salkowski
Uji salkowski digunakan untuk menguji adanya fluouresensi dari reaksi kolesterol. Prinsip kerjanya adalah mencampurkan larutan klorofrom dan asam sulfat kemudian menambahkan dengan asam sulfat pekat dan campurkan larutan dengan digojok.
Pada percobaan diperoleh hasil terbentuk dua lapisan yaitu larutan bagian atas berupa klorofrom yang berwarna orange pekat sedangkan pada lapisan bawah berupa asam sulfat berwarna orange jernih. Hal ini tidak sesuai dengan teori seharusnya terbentuk cincin coklat yang menunjukkan terjadinya reaksi antara kolesterol dengan asam sulfat pekat[3]. Dengan terbentuk 2 lapisan dimana lapisan bawah berwarna coklat muda ang menunjukan adanya ikatan kolesterol yang kehilangan gugus karboksilnya sedang lapisan atas berwarna kuning yang menunjukan adanya karbosulfida.

Uji Kristal Kolesterol
Uji kristal kolesterol bertujuan untuk untuk mengetahui dan mengamati Kristal kolesterol. Prinsip kerja uji kristal kolesterol adalah memasukan larutan kolesterol ke dalam tabung reaksi kemudian memanaskan sampai mendidih, lalu dinginkan, kemudian saring lalu ambil endapan kemudian amati dengan mikroskop.
Pada uji kristal kolesterol terbentuk kristal kolesterol karena kolesterol adalah suatu eter yang mampu membentuk ikatan hidrogen karena kolesterol merupakan senyawa polialkanol yang mempunyai perbedaan elektronegativitas yang bebas dengan H dan O. Jika kolesterol direaksikan dengan alkohol maka akan terbentuk kristal kolesterol. Jika terdapat kolesterol dalam konsentrasi yang tinggi maka kolesterol akan mengkristal dalam bentuk kristal tak berwarna. Kristal yang dihasilkan tidak berbau, memiliki titik lebur 150o - 181oC dan berwarna bening.
Berikut ini adalah gambar dari kristal kolesterol yang diperoleh dari percobaan:
Kristal yang terbentuk, berbentuk persegi panjang dengan salah satu ujungnya membentuk sudut seperti anak tangga. Hal ini sesuai dengan teori.

Uji greese spot
Uji greese spot ini untuk membuktikan adanya kandungan lipid pada suatu bahan atau larutan dan untuk mengetahui tingkat kejenuhannya. Prinsip percobaan ini adalah larutan uji ditambah eter kemudian digojok lalu ambil setetes larutan tadi kamudian teteskan dalam kertas buram.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa lemak hewan lebih transparan atau bening dibandingkan dengan minyak kelapa yang lebih keruh atau kurang transparan. Hal ini sesuai dengan teori, karena minyak kelapa memiliki fluiditas yang rendah sehingga tingkat kejenuhan rendah.

Uji penetapan angka asam
            Uji penetapan angka asam bertujuan untuk menghitung nilai angka asam. Prinsip kerja Uji penetapan angka asam adalah larutan uji ditambah alcohol kemudian dipanaskan dalam waterbath, lalu ditetesi dengan KOH sampai warna merah jambu.
            Pada percobaan diperoleh KOH sebanyak 2 tetes untuk minyak kelapa, sedangkan KOH yang dibutuhkan untuk minyak hewan adalah 4 tetes. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka asam sebagai berikut:
Angka asam minyak kelapa, volume KOH yang dibutuhkan 2 tetes. Jadi angka asam minyak kelapa  = 8, 0128205 mg/gr
Angka asam minyak hewan, volume KOH yang dibutuhkan 4 tetes. Jadi angka asam minyak hewan = 16.025 mg/g.
            Dalam percobaan, semakin besar molekul lemak semakin kecil angka asamnya. Hasil percobaan tersebut tidak sesuai dengan teori, karena seharusnya minyak hewan memiliki kadar keasaman lebih rendah daripada minyak tumbuhan karena minyak hewan lebih jenuh dan strukturnya lebih pekat.

Pada percobaan terdapat beberapa yang tidak sesuai dengan teori, hal ini terjadi karena
a.       Kesalahan dalam membersihkan alat sehingga kemungkinan larutan untuk tercampur dengan bahan yang lain.
b.      Kurang teliti praktikan dalam mengamati.



KESIMPULAN
Uji kelarutan dan emulsi
Bertujuan untuk mengetahui tingkat kelarutan lipid
No
Larutan uji
Perlakuan
Reaksi pada Percobaan
Reaksi pada Teori
Positif
Negatif
Positif
Negatif
1
Aquades
Ditetesi minyak kelapa

-

-
2
Alcohol

-

- (emulsi)
3
Klorofrom
+

+

4
Eter
+

+

5
Na2CO3 1%

-

- (emulsi)
6
Empedu encer
+


-(emulsi)
7
Aquades
Ditetesi minyak hewan

-

-
8
Alcohol

-

- (emulsi)
9
Klorofrom

-
+

10
Eter
+

+

11
Na2CO3 1%

-

- (emulsi)
12
Empedu encer

-

-(emulsi)

Uji pembentukan akrolenin
Bertujuan untuk menunjukan adanya akrolenin dan adanya gliserol.
Percobaan: Bau menyengat gliserol > minyak kelapa.

Uji bau.
Bertujuan untuk mengetahui jenis ikatan rangkap dan jumlah ikatan rangkap pada suatu larutan dan membandingkan tingkatan bau pada suatu larutan.
Percobaan : bau mengenyat gliserol > lemak hewan > minyak kelapa.
Teori : bau mengenyat gliserol > minyak kelapa > lemak hewan.
Semakin timbul bau yang menyengat maka semakin banyak ikatan rangkap yang teroksidasi.

Uji salkowski
bertujuan untuk menguji adanya fluouresensi dari reaksi kolesterol.
Percobaan : terbentuk dua lapisan yaitu
a.       larutan bagian atas berupa klorofrom yang berwarna orange pekat
b.      pada lapisan bawah berupa asam sulfat berwarna orange jernih.
Teori : terbentuk cincin coklat dengan terbentuk 2 lapisan yaitu
a.       lapisan atas berwarna kuning yang menunjukan adanya karbosulfida.
b.      lapisan bawah berwarna coklat muda ang menunjukan adanya ikatan kolesterol yang kehilangan gugus karboksilnya.

Uji Kristal Kolesterol
Uji kristal kolesterol bertujuan untuk mengetahui dan mengamati Kristal kolesterol.
Berikut ini adalah gambar dari kristal kolesterol yang diperoleh dari percobaan:
Uji greese spot
Bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan lipid pada suatu bahan atau larutan dan untuk mengetahui tingkat kejenuhannya.
Percobaan : lemak hewan lebih transparan atau bening dibandingkan dengan minyak kelapa yang lebih keruh atau kurang transparan.

Uji penetapan angka asam
Bertujuan untuk menghitung nilai angka asam.
Teori : tingkat  keasaman minyak hewan lebih kecil daripada minyak kelapa.
Percobaan : tingkat  keasaman minyak hewan lebih besar daripada minyak kelapa.
Volume KOH yang dibutuhkan 2 tetes. Jadi angka asam minyak kelapa = 8, 0128 mg/gr.
Volume KOH yang dibutuhkan 4 tetes. Jadi angka asam minyak hewan = 16.025 mg/g.


DAFTAR PUSTAKA
[1] Jalip, I.S. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Laboratorium Kimia Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta.











Tugas Pamer Praktikum Biokimia
Uji Lipid

Disusun oleh;
Dhian Utami               K4310016
Diana Fatihatul U       K4310020
  Hakim Surya               K43100
Monna Rahmawati      K4310057
  Sari Domar                 K43100
Tyas Nyonita               K4310085
Intan Nurlitasari          K4310043


Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2012