Rabu, 12 Juni 2013

Laporan Fisiologi hewan


 Gerak Reflek

Sel saraf bekerja dengan cara menimbulkan dan menjalarkan impuls (potensial aksi). Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, tetapi juga dapat menjalar ke sel lain dengan melintasi sinaps. Penjalaran impuls melintasi sinaps dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi (dengan bantuan neurotransmitter) (Isnaeni, 2006: h. 82).
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari. Terdapat dua macam refleks:
1. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
2.Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan belajar.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau kimia di lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksi yang akan diteruskan oleh saraf eferen ke pusat pengintegrasi refleks dasar, sedangkan otak lebih tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melalui saraf eferen ke efektor (otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. (Soewolo.1997:241-262)
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel saraf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.
Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya merupakan contoh refleks otak. Sedangkan gerak lutut yang tidak disengaja merupakan gerak sumsum tulang belakang.(Idel,antoni.2000:210-215).
Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
Apabila katak diberikan rangsangan berupa cubitan maka katak akan melakukan gerak refles yang berlawanan dengan arah rangsangan (HETEROLATERAL). Gerak refleks ialah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks. Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.

katak normal
Pada katak normal yang telah di berikan beberapa perlakuan. Katak dapat merespon dengan baik. Hal ini dikarenakan katak memiliki sistem saraf yang mana saraf-saraf tersebut dapat menghantarkan stimulus keotak hingga menimbulkan respon. Respon akan ditanggapi oleh neuron dengan mengubah potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam dari membran. Sel-sel dengan sifat ini disebut dapat dirangsang (excitable) dan dapat diganggu (Irritable). Neuron ini segera bereaksi tehadap stimulus , dan dimodifikasi potensial listrk dapat terbatas pada tempat yang menerima stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian neuron oleh membran. Penyebaran ini disebut potensial aksi atau impuls saraf, mampu melintasi jarak yang jauh impuls saraf menerima informasi keneuron lain, baik otot maupun kelenjar. (Junqueira,carlos.1995:157)
Hal ini disebabkan karena jantung katak bersifat neurogenik sehingga katak masih mampu memberikan respon.
Sistem saraf pusat sebagai pengendali gerak refleks merupakan sebuah mekanisme yang terjadi pada makhluk hidup, salah satunya katak sebagai bentuk pertahanan diri dari berbagai rangsangan yang diberikan. Pada pengamatan ini menggunakan katak (Ranacancarivora) sebagai sampel dalam mengamati berbagai gerak reflex. Pada pengamatan pertama, beberapa rangsangan yang diberikan pada katak normal menghasilkan gerak refleks yang dikendalikan oleh otak dan sum-sum tulang belakang.
Hal ini menunjukkan bahwa katak normal memiliki sistem saraf (otak dan sum-sum tulang belakang) yang baik dimana saraf-saraf tersebut dapat menghantarkan stimulus ke otak dan sum-sum tulang belakang dari resptor ke efektor secara cepat.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat bahwa pada katak normal, rangsang yang diberikan menghasilkan respon yang normal pula. Namun terjadi pengurangan frekuensi respon pada katak yang telah didekapitasi. Akan tetapi katak yang didekapitasi masih dapat memberikan respon.
Pada pengamatan kedua, beberapa rangsangan yang diberikan pada katak coba (Single Pithing) menghasilkan gerak refleks dengan tanggapan yang lambat oleh efektornya. Dari beberapa perlakuan dtersebut katak menanggapi beberapa gerak refleks yang diberikan dengan lambat Kurangnya aksi refleks ini dikarenakan sistem saraf pusat yakni otak telah mengalami kerusakan pada saat melakukan single pithing. Kerusakan sistem saraf pusat menyebabkan reaksi efektor terhadap beberapa impuls rangsangan berjalan lambat.
Pada pengamatan ketiga, beberapa rangsangan yang diberikan pada katak coba (Double Pithing) menghasilkan gerak refleks dengan tanggapan yang sangat lambat oleh efektornya dan beberapa respon yang diberikan tidak ditanggapi. Lemahnya respon refeks ini dikarenakan sistem saraf pada otak dan sum-sum tulang belakangnya (medulla spinalis) tidak mampu merespon dan memberi menghantarkan perintah terhadap impuls saraf ke efektor.
Otak dan sum-sum tulang belakang memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses terjadinya gerak refleks sebagai respon terhadap suatu rangsangan. Refleks yang dikontrol oleh saraf spinal pada katak antara lain; reaksi ketika dicubit, perubahan mata, reaksi ketika kaki dipanaskan, sedangkan refleks yang dikendalikan oleh saraf kranial katak antara lain; frekuensi pernapasan, gerakan kepala, kekenyalan otot, cara berenang, dan gerak tungkai depan dan belakang.
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sistem saraf  pusat yaitu otak dan sum-sum tulang belakang merupakan pusat kordinasi dari beberapa gerak tubuh termasuk gerak refleks. Gerak refleks sangat berpengaruh terhadap stimulus yang disampaikan oleh sistem saraf pusat dari reseptor kepada efektor. Sebagai contoh refleks yang dikontrol olehotak atau saraf kranial katak meliputi frekuensi pernapasan, gerakan kepala, kekenyalan otot, cara berenang, dan gerak tungkai depan dan belakang. sedangkan refleks yang dikendalikan oleh sumsum tulang belakang atau saraf spinal pada katak meliputi reaksi ketika dicubit, perubahan mata, reaksi ketika kaki dipanaskan,

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta
Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius:Yogyakarta
Junqueira,carlos.L.Histologi Dasar. ECG:Jakarta
Soewolo,dkk.1994.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta
Wulangi. S kartolo. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. DepDikBud : Bandung

Tidak ada komentar: