Kamis, 16 Mei 2013

Laporan embriologi tumbuhan


Uji Kehamilan

Uji Kehamilan Galli Mainini. Uji ini berdasarkan padakenyataan pada umumnya wanita yang usia kehamilannya masih dini, bila air seninya ditaruh pada kloaka katak jantan dapat mengekskresikan spermatozoa. Uji memilki reabilitascukup tinggi, namun mekanisme terjadinya ekskresi spermatozoa itu belum jelas diketahui. Anggapan umumnya adalah ekskresi tersebut disebabkan oleh hormone HCG.
Dalam percobaan ini digunakan hewan kodok (Bufo sp.) sebagai media pembuktian ada atau tidaknya hormon choriogonadotropin dalam urin wanita hamil. Penggunaan kodok sebagai media, karena pada amfibia pengaruh hormon ini dapat menyebabkan ovulasi/ spermatogenesis dalam beberapa jam. Kodok yang digunakan adalah kodok jantan karena dengan ditambahkan hormon choriogonadotropin lebih dapat menyebabkan spermatogenesis dengan cepat sehingga dapat dengan cepat pula diketahui adanya hormon choriogonadotropin dalam urin wanita hamil. Ini ditandai dengan lebih banyaknya sperma kodok jantan dan pergerakannya juga lebih aktif.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).
HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk manusia.
Jika telur telah dibuahi dan tertanam dalam endometrium, sel-sel trofoblas dalam plasenta yang sedang berkembang mensekresi gonadotropin korion. Aktivitas lutein dan luteotrofiknya yang kuat mempertahankan korpus luteum dan merangsang sekresi progesteron selanjutnya. Salah satu gejala pertama kehamilan adalah adanya gonadotropin korion dalam darah dan urin. Puncak produksi hormon tersebut dicapai dalam bulan kehamilan kedua. Setelah itu kadarnya dalam darah dan urin menurun (Kimball, 1988).  Kimball, John W., 1988. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Siti Soetarmi Tjitrosomo dan Nawangsari Sugiri. Erlangga. Jakarta.

Dalam beberapa hari setelah penanaman blastosis, sel-sel yang akan berkembang manjadi plasenta mulai menyekresikan gonadotropin korionik manusia (choriogonadotropin (HCG)). Aksi hormon ini sama dengan aksi FSH dan LH, tetapi berlawanan dengan hormon-hormon ini, sekresi HCG tidak dihambat oleh tingginya kadar progesteron dan estrogen. Jadi HCG dalam air seni wanita hamil merupakan dasar bagi uji kehamilan yang paling sering digunakan (Wulangi, 1994). Wulangi, K.S. 1994. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.
Suatu uji radioimunosasi yang peka untuk hormone gonadotropinkorion dapat menentukan kehamilan hanya beberapa hari setelah tertanamnya embrio. Pada manusia kira-kira minggu ke-16 kehamilan, plasenta dengan sendirinya menghasilkan cukup progesterone sehingga korpus luteum tidak lagi diperlukan dan mengalami involusi. Plasenta juga menghasilkan estrogen. Plasenta manusia, dan mungkin plasenta mamalia lain, memproduksi hormone protein lain, yaitu laktogen plasenta dengan sifat yang agak mirip dengan hormone pertumbuhan pituitari dan prolaktin (Villee, 1988). Villee, Claude A., Warren F. Walker, Jr., Robert D. Barnes. 1988. Zoologi Umum. Edisi Keenam. Jilid 1. Alih Bahasa: Nawangsari Sugiri. Erlangga. Jakarta.
Keterangan:
a. Kepala
Mengandung lapisan tipis sitoplasma,dan sebuah inti yang lonjong yang hamper mengisi seluruh bagian kepala itu.Inti diselubungi oleh selubung perisai,didepan dan dibelakang.Di depan disebut tudung depan ( Akrosom0 dan di belakang disebut tudung depan.
b. Leher
Dareah genting sperma.Didalam terdapat sentriol depan dan bagian depan filament polos.
c. Badan           
Mengandung filament polos,mitokondria dan sentriol belakang berbentuk cincin.
d. Ekor
Merupakan alat gerak bagi sperma.
Sperma katak memiliki panjang 0,03 mm. Kepala panjang dengan bentuk batang,akrosom berbentuk manik,ekor sukar dibedakan dari badan.



Tidak ada komentar: